3.2.1
Flowchart Pengendalian Internal Global
FLOW CHART SOP
1.
Start
dimulai dari membuat SOP untuk masing-masing divisi
2.
Membuat
SOP untuk masing-masing divisi sebanyak
rangkap 2, yaitu untuk SOP bagian produksi, SOP bagian penjualan dan SOP bagian
keuangan.
3.
1 SOP
diberikan kepada masing-masing divisi dan 1 SOP disimpan sebagai arsip.
3.2.2 Flowchart Pengendalian
Internal Kas Keluar
1.
Start
dimulai dari bagian produksi.
2.
Bagian
produksi melakukan pembelian bahan baku. Dari hasil pembelian bahan produksi
mendapatkan nota pembelian yang kemudian diberikan kepada bagian keuangan.
3.
Setelah
mendapatkan nota pembelian dari bagian poduksi, bagian keuangan membuat laporan
kas keluar rangkap 2.
4.
1
laporan kas keluar sebagai arsip laporan kas keluar, sementara yang lainnya
diberikan kepada pemilik.
5.
Setelah
pemilik mendapatkan salah satu arsip laporan kas keluar, pemilik mengaudit kas keluar.
Apabila tidak sesuai maka proses di ulangi dari tahap nomor 3. Dan apabila
sesuai maka flowchart pengendalian internal kas keluar selesai.
3.2.3
Flowchart
Pengendalian Internal Proses Produksi
1. Bagian
produksi mengambil sampel hasil produksi untuk diserahkan kepada pemilik guna
uji kualitas hasil produksi.
2. Setelah
sampel diberikan kepada pemilik, pemilik menguji kualitas dan rasa dari produk
yang telah dibuat. Kemudian hasil uji kualitas produksi diberikan kepada bagian
produksi. Produk yang lolos uji kualitas langsung masuk dalam proses
pengemasan. Sedangkan produk yang tidak lolos akan disingkirkan dan bagian
produksi harus memproduksi ulang.
3. Produk
yang telah dikemas kembali diserahkan pemilik untuk diuji kualitas kemasan
produk sebelum dipasarkan kepada pelanggan. Hasil uji kualitas kemasan
diberikan kepada bagian produksi. Produk yang lolos uji kemasan dikemas untuk kemudian
diserahkan kepada bagian penjualan. Produk yang tidak lolos uji kemasan masuk
dalam proses pengemasan kembali.
3.2.4 Flowchart Pengendalian
Internal Penjualan
1. Bagian
penjualan yang sebelumnya sudah menerima produk siap dijual dari bagian
produksi kemudian mendata berapa jumlah stok awal yang tersedia untuk dijual.
Data stok awal tersebut diberikan kepada pemilik, juga masuk dalam arsip.
2. Setelah
menjual produk, bagian penjualan mendata stok akhir tersisa. Data stok akhir
diberikan kepada pemilik dan juga masuk dalam arsip.
3. Dari
data stok awal, akhir, serta hasil penjualan, bagian penjualan membuat data
hasil penjualan yang kemudian diserahkan kepada bagian keuangan. Dari data
tersebut bagian keuangan membuat laporan hasil penjualan dan diserahkan kepada
pemilik.
4. Dari
seluruh laporan yang masuk (data stok awal, data stok akhir dan laporan hasil
penjualan) diaudit kembali oleh pemilik, apakah jumlahnya sesuai dan sudah
memenuhi SOP. Hasil audit laporan tersebut diberikan kepada bagian keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar